Tegakkan PKI yang Marxis Leninis Untuk Memimpin Revolusi Demokrasi Rakyat

Lima Dokumen Penting Politbiro CC PKI.

September 1971


Sumber: Tegakkan PKI yang Marxis Leninis Untuk Memimpin Revolusi Demokrasi Rakyat, Lima Dokumen Penting Politbiro CC PKI. Delegasi CC PKI, September 1971. Scan Booklet


KATA PENGANTAR

Tepat lima tahun dikeluarkannya Dokumen Otokritik Politbiro CC PKI yang berjudul Tegakkan PKI yang Marxis-Leninis untuk Memimpin Revolusi Demokrasi Rakyat Indonesia, pada bulan September 1971, Delegasi CC PKI menerbitkan kumpulan Lima Dokumen Penting Politbiro CC PKI.

Kumpulan dokumen ini berisi bahan-bahan yang mencerminkan perkembangan ditegakkannya garis Marxis-Leninis-Pikiran Mao Tjetung di dalam PKI, setelah PKI dan gerakan revolusioner Indonesia menderita pukulan-pukulan yang amat berat sesudah peristiwa “Gerakan 30 September” dengan dilancarkannya teror putih yang amat kejamnya oleh rejim militer fasis Suharto-Nasution yang melaksanakan perintah majikannya Imperialisme AS.

Dua dokumen yang dikeluarkan sebelum Otokritik Politbiro CC PKI, yaitu Pesan Politbiro CC PKI 23 Mei 1966 dan Statemen Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966, menunjukkan mulai sadarnya PKI akan kesalahannya yang serius dalam mimimpin revolusi Indonesia. Pesan Politbiro CC PKI 23 Mei 1966 yang berjudul: Junjung Tinggi Nama Dan Kehormatan Komunis! Menegaskan keharusan melaksanakan kritik-otokritik dengan membangkitkan kritik dari bawah, dari anggota-amggota Partai dan semua golongan revolusioner Indonesia, untuk menganalisa dan menyimpulkan pengalaman dan kesalahan-kesalahan Partai. Statemen Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 yang berjudul: Menempuh Jalan Revolusi Untuk Mewujudkan Tugas-tugas yang Seharusnya Dilaksanakan Oleh Revolusi Agustus 1945 berisi kritik-otokritik mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan PKI di masa yang lalu yang menyangkut masalah-masalah fundamental revolusi Indonesia serta merumuskan tugas-tugas mendesak yang harus dipenuhi PKI.

Lahirnya Otokritik Politbiro CC PKI merupakan titik balik dalam sejarah PKI. Ia dilahirkan sebagai hasil perjuangan dua garis di dalam Partai, melalui kritik-otokritik yang mendalam secara Marxis-Leninis. Otokritik Politbiro CC PKI telah membawa PKI kembali ke jalan revolusi. Ia mempunyai arti besar yang menjangkau jauh bagi PKI dan revolusi Indonesia. Dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan garis lama yang oportunis-revisionis dan menyimpulkan pengalaman-pengalaman PKI selama periode 1951-1965. Otokritik Politbiro CC PKI mengibarkan tinggi-tinggi Panji Merah Besar pikiran Mao Tjetung dan menunjukkan jalan yang harus ditempuh oleh PKI yaitu jalan perjuangan bersenjata berjangka panjang, suatu jalan dari desa mengepung kota, membangun desa-desa Indonesia yang terbelakang menjadi daerah-daerah basis revolusioner yang maju dan merupakan benteng-benteng revolusi yang perkasa. Otokritik Politbiro CC PKI merumuskan Tripanji Baru PKI untuk memenangkan Revolusi Demokrasi Rakyat Indonesia, yaitu:

“Panji pertama, pembangunan partai Marxis-Leninis yang bebas dari subyektivisme, oportunisme, dan revisionisme modern.”

“Panji kedua, perjuangan rakyat bersenjata yang hakikatnya perjuangan kaum tani bersenjata untuk revolusi agraria anti-feodal di bawah pimpinan kelas buruh.”

“Panji ketiga, front persatuan revolusioner atas dasar persekutuan buruh dan tani di bawah pimpinan kelas buruh.”

Tripanji Baru PKI ini yang sesuai dengan Marxisme-Leninisme-Pikiran Mao Tjetung, telah dan akan memainkan peranan yang penting dalam memimpin revolusi Indonesia.

Dua dokumen yang dikeluarkan sesudah Otokritik Politbiro CC PKI, yaitu Pesan Politbiro CC PKI 23 Mei 1967 dan Progam Partai Komunis Indonesia Untuk Demokrasi Rakyat Indonesia, adalah dokumen-dokumen yang mempertegas dan memperkuat garis-garis yang telah ditetapkan oleh Otokritik Politbiro CC PKI. Pesan Politbiro CC PKI 23 Mei 1967 yang berjudul: Kibarkan Tinggi-tinggi Panji Marxisme-Leninisme-Pikiran Mao Tjetung: Maju Terus Di Atas Jalan Revolusi! secara tegas menyatakan sikap PKI terhadap Pikiran Mao Tjetung, Marxisme-Leninisme jaman sekarang, sebagai ideologi dan dasar teori yang membimbing seluruh Partai dan yang akan menjamin kemenangan revolusi Indonesia. Pesan tersebut juga menandaskan sikap PKI dalam perjuangan melawan revisionisme modern yang dikepalai oleh klik renegat revisionis Uni Soviet, menyambut dengan gembira kemenangan-kemenangan Revolusi Besar Kebudayaan Proletar di Tiongkok yang telah mengkonsolidasi Tiongkok Sosialis sebagai benteng revolusi dunia yang paling kokoh dan terpercaya.

Program Partai Komunis Indonesia Untuk Demokrasi Rakyat Indonesia (Nopember 1967) adalah program revolusioner Marxis-Leninis. Program baru PKI ini menggariskan strategi revolusi Indonesia dan dengan erat mencengkam tesis Ketua Mao, bahwa “Kekuasaan politik lahir dari laras senapan” dan bahwa “Tugas inti-pokok dan bentuk tertinggi dari revolusi ialah merebut kekuasaan dengan kekuatan bersenjata, memecahkan masalah dengan perang”. Program baru PKI dengan jelas dan tandas mengemukakan tiga senjata utama revolusi dan menjelaskan saling hubungannya untuk mengalahkan musuh-musuh revolusi.

Dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh Politbiro CC PKI ini menunjukkan bahwa pada periode 1951-1965, PKI belum menguasai dan belum menggunakan pendirian, pandangan, dan metode Marxis-Leninis dalam memadukan kebenaran umum ke dalam praktek konkret revolusi Indonesia sehingga membuat kesalahan-kesalahan serius garis oportunis-revisionis dan karena itu revolusi untuk sementara mengalami kegagalan. Setelah sadar dari kesalahannya, PKI secara Marxis-Leninis melakukan kritik-otokritik, bertekad bulat menempuh jalan revolusi, memimpin rakyat Indonesia dalam perjuangan untuk melaksanakan Revolusi Demokrasi Rakyat Indonesia.

Dokumen-dokumen Politbiro CC PKI ini merupakan seruan kepada kaum Komunis Indonesia, kaum buruh, kaum tani, kaum intelektual revolusioner, serta semua kekuatan patriotik dan revolusioner yang anti imperialis dan anti-feodal, supaya bersatu padu untuk menghancurkan rejim militer-fasis Suharto yang telah mengkhianati kepentingan nasional rakyat Indonesia. Ia merupakan garis yang jelas dan tepat bagi PKI untuk memimpin perjuangan bersenjata menggulingkan rejim militer-fasis Suharto dengan menggalang front persatuan revolusioner yang luas, suatu front persatuan yang berbasiskan persekutuan buruh dan tani di bawah pimpinan kelas buruh.

Dengan berpedoman pada garis-garis revolusioner Otokritik Politbiro CC PKI, di bawah pimpinan PKI rakyat Indonesia telah mulai melancarkan perjuangan bersenjata di pedesaan kepulauan Indonesia, melancarkan serangan kepada musuh-musuh rakyat, alat-alat kekuasaan rejim militer-fasis Suharto yang mewakili kepentingan imperialisme, kapitalisme-birokrat dan komprador serta feodalisme. Dengan dimulainya perjuangan bersenjata ini, massa buruh tani, intelektual revolusioner dan seluruh rakyat revolusioner Indonesia menjadi semakin jelas akan jalan yang harus ditempuh untuk perjuangan pembebasan rakyat Indonesia.

Berbeda dengan anggota-anggota PKI yang setia pada Otoktirik Politbiro CC PKI September 1966 yang Marxis-Leninis, dan berbeda dengan rakyat revolusioner Indonesia, kaum renegat revisionis Indonesia yang didalangi oleh revisionis modern Uni Soviet menentang Otokritik Politbiro CC PKI September 1966 dan menentang perjuangan bersenjata dan perang rakyat menurut ajaran Pikiran Mao Tjetung yang dipimpin oleh PKI sekarang. Mereka mencapnya sebagai “avonturisme” dan menakut-nakuti rakyat dengan kengerian perang. Kaum renegat ini pasti akan digilas oleh perjuangan revolusioner bersenjata rakyat Indonesia.

Dalam melaksanakan garis yang tepat dengan menempuh jalan revolusi bersenjata, kita tidak terelakkan menghadapi berbagai macam kesulitan, tetapi semua itu hanyalah merupakan rintangan-rintangan di atas jalan kemajuan yang pasti dapat diatasi. Sebagaimana ditandaskan oleh Program Baru PKI: “Jalan pembebasan bagi Rakyat Indonesia hanyalah melalui revolusi bersenjata.... Jalan ini tidak mudah, panjang, berliku-liku, berat, dan pelik. Akan tetapi hanya inilah jalan satu-satunya ke pembebasan, jalan lain tak ada dan tidak mungkin ada”. Kesulitan-kesulitan yang kita hadapi sekarang adalah kesulitan-kesulitan dalam menerapkan garis yangtepat, yang mempunyai perspektif kemenangan revolusi. Pesan Comite Central Partai Komunis Tiongkok kepada Comite Central Partai Komunis Indonesia berkenaan dengan ulang tahun ke 50 PKI 23 Mei 1970 dengan tepat menyatakan: “Meskipun revolusi Indonesia dewasa ini mengalami kesulitan-kesulitan, akan tetapi ini hanya untuk sementara, dan kesulitan-kesulitan itu pasti dapat diatasi. Partai Komunis Tiongkok yakin benar, bahwa setelah Partai Komunis Indonesia menyimpulkan pelajaran-pelajaran yang berat pada masa lampau, dan dengan memadukan kebenaran umum Marxisme-Leninisme ke dalam praktek konkret revolusi Indonesia, seluruh Partai bersatu erat untuk bersama-sama menghadapi musuh, secara teguh tak tergoyahkan menempuh jalan ‘Kekuasaan politik lahir dari laras senapan’ serta berpegang teguh pada pedoman berdiri di atas kaki sendiri dan berjuang tak kenal susah payah, bersandar sepenuhnya kepada massa, secara luas dan mendalam membangkitkan dan mengorganisasi massa, terutama massa tani, Partai Komunis Indonesia pasti dapat mencapai kemenangan terakhir.”

Adalah sangat penting bagi setiap Komunis dan rakyat revolusioner Indonesia untuk lebih lanjut mempelajari, mendalami, mempropagandakan, dan melaksanakan dengan konsekuen garis-garis revolusioner Otokritik Politbiro CC PKI. Otokritik Politbiro CC PKI adalah milik kelas buruh dan rakyat revolusioner Indonesia. Dengan dibimbing oleh Marxisme-Leninisme-Pikiran Mao Tjetung dan berpedoman pada Otokritik Politbiro CC PKI, kaum Komunis dan rakyat revolusioner Indonesia melancarkan perjuangan berjangka panjang untuk menggulingkan rejim militer-fasis Suharto serta menegakkan kekuasaan Demokrasi Rakyat di Indonesia, bahu membahu dengan kaum Marxis-Leninis dan rakyat revolusioner sedunia melawan musuh bersama –imperialisme, sosial-imperialisme, dan kaum reaksioner berbagai negeri.

DELEGASI CC PKI

September 1971

------------------------------------

ISI

Junjung Tinggi Nama dan Kehormatan Komunis! (Pesan Politbiro CC PKI, Yogyakarta, 23 Mei 1966)

Menempuh Jalan Revolusi Untuk Mewujudkan Tugas-tugas Yang Seharusnya Dilaksanakan oleh Revolusi Agustus 1945 (Statemen Politbiro CC PKI, Jawa Tengah, 17 Agustus 1966)

Tegakkan PKI yang Marxis-Leninis untuk Memimpin Revolusi Demokrasi Rakyat Indonesia (Otokritik Politbiro CC-PKI, September 1966)

Kibarkan Tinggi-tinggi Panji Marxisme-Leninisme dan Pikiran Mao Tjetung, Maju Terus di Jalan Revolusi (Pesan Politbiro CC PKI 23 Mei 1967)

Program Partai Komunis Indonesia Untuk Demokrasi Rakyat Indonesia (November 1967)