Sumber: Bintang Merah. Tahun ke-IX, 1954, 2-3, Februari/Maret. Kongres Nasional Ke-V Partai Komunis Indonesia. Yayasan Pembaruan, Jakarta 1954.
Bintang Merah, Majalah Teori dan Politik Marxisme-Leninisme. Penanggungjawab: Djaetun. Diterbitkan oleh Yayasan "Pembaruan", Jalan Perunggu J. 4 - Galur, Jakarta, dengan surat izin pembagian kertas No. 1176/I/B2/247.
Kawan-kawan, pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada Partai kita, yang telah memberikan kehormatan kepada saya untuk menyampaikan laporan umum ini kepada Kongres Nasional Partai ke V, Kongres yang bersejarah ini.
Kawan-kawan, banyak hal-hal yang sudah terjadi sejak Kongres Nasional Partai yang ke IV, yang dilangsungkan 7 tahun yang lalu di kota Solo. Tentang ini pokok-pokoknya sudah saya laporkan dalam pidato pembukaan Kongres. Saya tidak perlu mengulanginya lagi.
Bahan-bahan untuk Kongres Nasional ke V sudah dimuat dengan lengkap dalam penerbitan resmi Partai, dalam PKI-Buletin nomor istimewa maupun dalam majalah “Bintang Merah” beberapa bulan yang lalu. Bahan-bahan ini juga sudah dibrosurkan, dalam bahasa Indonesia maupun bahasa-bahasa daerah. Kawan-kawan mendapat waktu yang cukup untuk mempelajarinya. Tidak itu saja, seluruh Partai kita sudah membicarakannya dan mendiskusikannya, dan juga sudah diusahakan menyampaikannya kepada rakyat banyak. Dengan demikian, kawan-kawan datang ke kongres ini tidak hanya membawa suara anggota dan calon anggota Partai, tetapi juga membawa pikiran dan kritik yang langsung datangnya dari rakyat banyak. Ini adalah penting, karena dengan begini kepercayaan anggota, calon anggota, dan rakyat banyak kepada Partai kita menjadi lebih besar. Saya kira pada tempatnya jika saya, atas nama Kongres kita ini, menyatakan terima kasih Partai kepada semua golongan dan orang yang sudah menyatakan pendapat dan kritiknya terhadap material Kongres kita, terutama terhadap Rencana Program Partai.
Dari sidang ini dapat kita bayangkan, betapa gembiranya anggota, calon anggota, pencinta-pencinta Partai dan semua orang progresif menyambut tiap-tiap putusan yang nanti diambil oleh Kongres ini.
Central Comite menyampaikan bahan-bahan kepada Kongres ini dengan keyakinan, bahwa bahan-bahan yang dihidangkan itu akan membikin terang semua masalah yang pokok dan yang penting dari revolusi Indonesia dan semua masalah yang pokok dan yang penting mengenai pembangunan Partai kita. Dengan bahan-bahan ini diharapkan Kongres akan dapat mempersenjatai anggota-anggota dan fungsionaris-fungsionaris Partai dengan pengertian yang tepat tentang Program, tentang taktik dan tentang garis organisasi Partai. Dengan ini berarti akan terbukalah jalan yang lebar bagi perkembangan gerakan kemerdekaan rakyat Indonesia dan bagi perkembangan Partai Komunis Indonesia.
Central Comite berpendapat bahwa Rencana Program yang sekarang dihidangkan sebagai material yang terpenting kepada Kongres ini perlu diberi pendahuluan sebagai penjelasan. Oleh karena itulah, laporan umum yang akan saya sampaikan ini mempunyai dua fungsi: pertama, sebagai laporan umum tentang keadaan politik dan organisasi, dan kedua, sebagai penjelasan mengenai pokok-pokok yang dimuat di dalam Rencana Program PKI. Dengan demikian, fungsi daripada laporan umum, yang oleh Central Comite diberi nama “Jalan ke Demokrasi Rakyat Bagi Indonesia”, menjadi jelas. Mengenai bahan-bahan Kongres yang lain akan diberi penjelasan tersendiri.
Demikianlah kata pembuka laporan Kw. Aidit. Kemudian Kw. Aidit melaporkan tentang situasi internasional, situasi nasional dan tentang Partai, sebagaimana yang dilaporkannya kepada sidang pleno CC Oktober tahun yang lalu, yang oleh CC disetujui untuk dilaporkan sebagai laporan CC kepada Kongres.
Laporan itu ditutup dengan kata penutup sebagai berikut:
Kawan-kawan, dari laporan umum ini sekarang menjadi terang bagi kita beberapa segi yang pokok daripada keadaan internasional, keadaan dalam negeri, dan keadaan Partai kita, dan juga menjadi terang kewajiban Partai di lapangan politik luar negeri, di lapangan politik dalam negeri, dan kewajiban kita untuk memperkuat front persatuan nasional dan memperkuat Partai. Dengan demikian juga menjadi jelas, apa yang menjadi dasar daripada Rencana Program PKI yang menjadi acara terpenting dalam Kongres ini.
Sesudah sidang Pleno Central Comite dalam bulan Oktober yang lalu ada beberapa kejadian luar negeri dan dalam negeri yang penting. Kejadian luar negeri, misalnya konferensi empat besar di Berlin yang antara lain memutuskan untuk mengundang RRT dalam konferensi yang dihadiri oleh lima besar untuk membicarakan ketegangan-ketegangan di Timur Jauh. Sedang kejadian-kejadian dalam negeri antara lain ialah mulai digulungnya komplotan kolonialis Belanda anti-Republik, adanya tindakan-tindakan pemerintah Indonesia yang konkret untuk mempertahankan Irian Barat sebagai wilayah Republik Indonesia dan untuk membatalkan Uni Indonesia-Belanda. Semua kejadian ini memperkuat apa yang sudah dicantumkan dalam laporan umum, menambah bukti bahwa gerakan perdamaian yang bertambah kuat dapat memaksa imperialisme Amerika untuk datang ke meja perundingan, dan bahwa dorongan rakyat Indonesia yang terus-menerus terhadap pemerintah telah memaksa pemerintah mengambil sikap yang agak tegas terhadap kolonialisme Belanda.
Kita semuanya sadar, bahwa kewajiban yang dihadapi oleh kita kaum Komunis Indonesia adalah berat. Tentang ini juga dijelaskan oleh laporan umum ini. Tetapi kita juga sadar bahwa kewajiban ini akan dapat kita penuhi, karena kita dalam pekerjaan sehari-hari disinari oleh teori-teori Marx, Engels, Lenin dan Stalin, dan pikiran Mao Tse-tung yang maha jaya, dan karena kita dalam pekerjaan kita mendapat inspirasi dan teladan dari pengalaman-pengalaman dua rakyat dan dua partai yang besar, yaitu Uni Soviet dan Tiongkok.
Di bawah panji-panji Lenin dan Stalin yang abadi, dengan bersatu dengan rakyat dan percaya kepada kekuatan rakyat Indonesia yang gagah berani, kita pasti akan maju terus sampai kepada kemenangan kita, kemenangan sistem Demokrasi Rakyat atas kekuasaan setengah jajahan dan setengah feodal di Indonesia. Ini adalah tujuan rakyat dan oleh karena itu ia akan menjadi milik rakyat.