Revolusi Proletariat dan Kautsky si Pengkhianat

V.I. Lenin (1918)


Lampiran I: Tesis Mengenai Majelis Konstituante

 

1. Tuntutan untuk diselenggarakannya Majelis Konstituante adalah bagian dari program Sosial-Demokrasi revolusioner yang sepenuhnya sah, karena di dalam republik borjuis Majelis Konstituante mewakilkan bentuk demokrasi yang tertinggi, dan karena, dengan membentuk pra-Parlemen, republik imperialis yang dipimpin oleh Kerensky sedang bersiap-siap untuk melakukan kecurangan dalam pemilu dan melanggar demokrasi dengan berbagai cara.

2. Sementara menuntut diselenggarakannya Majelis Konstituante, Sosial-Demokrasi revolusioner telah berulang kali menekankan semenjak awal Revolusi 1917 bahwa republik Soviet adalah bentuk demokrasi yang lebih tinggi daripada republik borjuis dengan Majelis Konstituante.

3. Untuk transisi dari sistem borjuis ke sistem sosialis, untuk kediktatoran proletariat, Republik Soviet (Buruh, Tentara, dan Tani) bukan hanya sebuah bentuk institusi demokratik yang lebih tinggi (dibandingkan dengan republik borjuis yang dipimpin oleh Majelis Konstituante), tetapi juga adalah satu-satunya bentuk yang dapat mengamankan transisi yang paling mulus ke sosialisme.

4. Penyelenggaraan Majelis Konstituante dengan daftar yang diserahkan pada pertengahan Oktober 1917 berlangsung di bawah kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan pemilu yang mengekspresikan kehendak rakyat secara umum dan rakyat pekerja khususnya.

5. Pertama, perwakilan proporsional akan mengekspresikan kehendak rakyat hanya bila daftar para perwakilan partai sesuai dengan dukungan rakyat terhadap faksi-faksi partai. Akan tetapi, dalam kasus kita, seperti yang diketahui semua orang, partai yang dari Mei hingga Oktober punya dukungan terbesar dari rakyat, dan terutama dari kaum tani – Partai Sosialis-Revolusioner – mengeluarkan daftar perwakilan bersama untuk Majelis Konstituante pada pertengahan Oktober 1917, tetapi pecah pada November 1917, setelah pemilu dan sebelum Majelis ini bertemu.

Oleh karenanya, tidak ada, dan tidak mungkin akan ada, kesesuaian antara kehendak massa pemilih dan komposisi Majelis Konstituante yang terpilih.

6. Kedua, yang lebih penting, yakni sumber perbedaan – yang bukan bersifat formal maupun legal, tetapi sosio-ekonomik dan kelas – antara kehendak rakyat, terutama kehendak kelas pekerja, dengan komposisi Majelis Konstituante. Ini karena pemilihan Majelis Konstituante berlangsung ketika mayoritas besar rakyat masih belum mengetahui sepenuhnya cakupan dan signifikansi Revolusi Oktober, Soviet, proletariat-tani, yang dimulai pada 25 Oktober 1917, yakni setelah daftar kandidat Majelis Konstituante telah diserahkan.

7. Revolusi Oktober melalui serangkaian tahapan perkembangan, memenangkan kekuasaan untuk Soviet dan merebut kekuasaan politik dari kaum borjuasi dan mentransfernya ke kaum proletariat dan tani miskin.

8. Ini dimulai dengan kemenangan 24-25 Oktober di ibukota, ketika Kongres Soviet Buruh dan Tani Kedua, yakni pelopor kaum proletariat dan seksi kaum tani yang paling aktif secara politik, memberikan mayoritas kepada Partai Bolshevik dan menaruhnya ke tampuk kekuasaan.

9. Kemudian, selama bulan November dan Desember, revolusi menyebar ke seluruh tentara dan kaum tani. Ini terutama terekspresikan dengan disingkirkannya badan-badan kepemimpinan lama (komite-komite tentara, komite-komite tani gubernia, Komite Eksekutif Pusat dari Soviet Tani Seluruh Rusia, dsb.) – yang merupakan fase lama dan kompromi dari revolusi, fase borjuis dan bukan fase proletariat, yang oleh karenanya niscaya lenyap di bawah tekanan massa yang semakin luas – dan di dalam pemilihan-pemilihan badan-badan kepemimpinan yang baru untuk menggantikan mereka.

10. Gerakan rakyat tertindas yang masif ini untuk membangun kembali badan-badan kepemimpinan dari organisasi-organisasi mereka bahkan belum berakhir sampai sekarang, di pertengahan bulan Desember 1917, dan Kongres Buruh Kereta Api, yang masih berlangsung, mewakili salah satu tahapan ini.

11. Oleh karenanya, pengelompokan kekuatan-kekuatan kelas di Rusia seiring dengan berjalannya perjuangan kelas pada kenyataannya mengambil, pada bulan November dan Desember, bentuk yang berbeda secara prinsipil dengan daftar kandidat partai untuk Majelis Konstituante yang dibuat pada pertengahan Oktober 1917.

12. Peristiwa-peristiwa belakangan ini di Ukraina (dan juga di Finlandia dan Byelorussia, dan juga di Caucasus) juga menunjukkan pengelompokan ulang kekuatan-kekuatan kelas yang terjadi di dalam proses perjuangan antara nasionalisme borjuis dari Bada Ukraina, Diet Finlandia, dsb. di satu pihak, dan kekuasaan Soviet, revolusi proletariat-tani di tiap-tiap republik nasional ini, di pihak lain.

13. Terakhir, peperangan sipil yang dimulai oleh pemberontakan kontra-revolusioner Kadet-Kaledin terhadap otoritas Soviet, terhadap pemerintahan buruh dan tani, telah akhirnya membawa perjuangan kelas ke permukaan secara terbuka, dan telah menghancurkan semua kesempatan untuk menyelesaikan secara formal-demokratis semua masalah-masalah akut yang telah dilemparkan oleh sejarah ke rakyat Rusia, dan terutama kelas buruh dan tani Rusia.

14. Hanya dengan kemenangan mutlak buruh dan tani atas pemberontakan kaum borjuasi dan tuan tanah (seperti gerakan Kadet-Kaledin), hanya dengan menumpas pemberontakan pemilik-budak ini secara militer dan tanpa belas kasihan maka kita dapat sungguh-sungguh menjaga revolusi proletar-tani ini. Jalannya peristiwa-peristiwa dan perkembangan perjuangan kelas di dalam revolusi telah membuat slogan “Semua Kekuasaan untuk Majelis Konstituante!” – yang mengabaikan pencapaian-pencapaian revolusi buruh dan tani, yang mengabaikan kekuasaan Soviet, yang mengabaikan keputusan-keputusan dari Kongres Soviet Buruh dan Tani Kedua, dsb. – menjadi slogannya Kadet dan Kaledin dan para pendukungnya. Seluruh rakyat sekarang sudah tahu bahwa bila Majelis Konstituante memisahkan diri dari kekuasaan Soviet maka ia akan jatuh ke dalam kepunahan secara politik.

15. Salah satu masalah nasional yang teramat akut adalah masalah perdamaian. Sebuah perjuangan yang sungguh-sungguh revolusioner demi perdamaian dimulai di Rusia hanya setelah kemenangan Revolusi Oktober, dan buah pertama dari kemenangan ini adalah diterbitkannya pakta-pakta perjanjian rahasia, ditandatanganinya gencatan senjata, dan dimulainya negosiasi-negosiasi terbuka untuk perdamaian umum tanpa aneksasi dan ganti-rugi perang.

Hanya sekarang lapisan luas rakyat sungguh-sungguh punya kesempatan untuk menyaksikan secara penuh dan terbuka kebijakan perjuangan revolusioner untuk perdamaian dan mempelajari hasil-hasilnya.

Pada saat pemilu Majelis Konstituante, massa rakyat tidak memiliki kesempatan seperti ini.

Jelas bahwa perbedaan antara komposisi Majelis Konstituante yang terpilih dan kehendak rakyat yang sesungguhnya mengenai masalah menghentikan perang adalah sesuatu yang tidak terelakkan dari sudut pandang ini juga.

16. Semua kondisi yang disebut di atas secara keseluruhan membuat Majelis Konstituante, yang dipilih berdasarkan daftar partai sebelum revolusi proletariat-tani di bahwa kekuasaan borjuasi, secara tak terelakkan berbenturan dengan kehendak dan kepentingan kelas-kelas pekerja dan tertindas, yang pada tanggal 25 Oktober memulai revolusi sosialis yang melawan kaum borjuasi. Sewajarnya, kepentingan revolusi ini lebih tinggi daripada hak-hak formal Majelis Konstituante, bahkan bila hak-hak formal tersebut tidak dilemahkan oleh tidak adanya pasal di dalam hukum Majelis Konstituante yang mengakui hak rakyat untuk me-recall  perwakilan mereka dan menyelenggarakan pemilihan kapan pun.

17. Setiap usaha langsung atau tidak langsung untuk mempertimbangkan masalah Majelis Konstituante dari sudut pandang legal dan formal, di dalam kerangka demokrasi borjuis umumnya, dan mengabaikan perjuangan kelas dan perang sipil adalah pengkhianatan terhadap perjuangan proletariat, dan mengadopsi sudut pandang borjuis. Kaum Sosial-Demokrat Revolusioner punya tugas untuk memperingatkan semua orang agar tidak melakukan kekeliruan ini, yang telah dilakukan oleh beberapa pemimpin Bolshevik yang tidak mampu memahami signifikansi dari pemberontakan Oktober dan tugas kediktatoran proletariat.

18. Satu-satunya peluang untuk menjamin solusi yang mulus untuk krisis yang diakibatkan oleh perbedaan antara pemilu Majelis Konstituante dan kehendak kelas pekerja dan tertindas adalah memberikan rakyat hak seluas mungkin dan secepat mungkin untuk memilih ulang anggota-anggota Majelis Konstituante, dan Majelis Konstituante harus menerima undang-undang pemilu dari Komite Eksekutif Pusat, menyatakan bahwa ia mengakui sepenuhnya kekuasaan Soviet, revolusi Soviet, dan kebijakan Soviet mengenai perdamaian, tanah dan kontrol buruh, dan dengan tegas bergabung dengan musuh-musuh dari kontra-revolusi Kadet-Kaledin.

19. Kalau syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka krisis Majelis Konstituante ini hanya dapat diselesaikan dengan cara revolusioner, yakni kekuasaan Soviet melaksanakan kebijakan yang paling enerjetik, cepat, tegas, dan revolusioner dalam melawan kontra-revolusi Kadet-Kaleditn, tidak peduli apa slogan dan institusi (bahkan partisipasi di dalam Majelis Konstituante) yang digunakan oleh kontra-revolusi untuk bersembunyi. Setiap usaha untuk mengikat tangan dan kaki kekuasaan Soviet dalam perjuangan ini adalah sama saja dengan membantu kontra-revolusioner.


Kepatuhan pada Borjuasi dengan Kedok “Analisis Ekonomi”
DAFTAR ISI
Lampiran II: Buku Baru Vandervelde mengenai Negara