Sumber: W.I. Lenin, Kumpulan Karya, Edisi Rusia Keempat, Jilid 24, hal. 326-327
Penerjemah: Disalin ulang untuk Situs Indo-Marxist dari terbitan Yayasan "Pembaruan", Jakarta
Kita menyetujui suatu kekuasaan revolusioner yang kuat. Bagaimanapun juga kaum kapitalis serta antek-anteknya berusaha berteriak-teriak seolah-olah kita menyatakan sebaliknya, kebohongan mereka akan tetap merupakan kebohongan.
Yang diperlukan hanya supaya omongan-omongan tidak mengaburkan kesadaran, tidak mengusutkan pikiran orang. Apabila orang berbicara tentang “revolusi”, tentang “Rakyat revolusioner”, tentang “demokrasi revolusioner”, dan seterusnya, sembilan dari sepuluh kali ini adalah kebohongan atau tipuan diri sendiri. Orang harus bertanya – persoalannya mengenai revolusi dari klas mana? Mengenai revolusi melawan siapa?
Melawan tsarisme? Dalam arti yang itu kebanyakan dari kaum tuan tanah dan kapitalis Rusia hari ini adalah kaum revolusioner. Apabila persoalan sudah diselesaikan, maka bahkan kaum reaksioner mulai berdiri di atas dasar kemenangan-kemenangan revolusi. Tidak adalah dewasa ini penipuan massa yang lebih sering, lebih keji, dan lebih merusak daripada penipuan mereka dengan memuji-muji revolusi dalam makna yang ini.
Melawan kaum tuan tanah? Dalam arti yang ini kebanyakan kaum tani, dan bahkan kebanyakan kaum tani berada, yaitu, dalam keseluruhannya, mungkin sekali sembilan per sepuluh penduduk di Rusia, adalah kaum revolusioner. Bahkan sangat mungkin, bahwa sementara kaum kapitalis, pula, bersedia untuk menjadi kaum revolusioner atas dasar perhitungan bahwa kaum tuan tanah kini bagaimanapun tidak dapat diselamatkan, jadi biarlah kami lebih baik berpihak pada revolusi supaya mempertahaankan kekebalan kapital.
Melawan kaum kapitalis? Nah, itulah masalah yang pokok. Itulah inti persoalan, sebab tanpa suatu revolusi melawan kaum kapitalis, segala ocehan tentang “perdamaian tanpa aneksasi-aneksasi” dan penghentian segera peperangan-peperangan dengan perdamaian semacam itu, atau merupakan kenaifan dan kebododhan, atau ketololan dan penipuan. Seandainya tidak ada peperangan, Rusia kiranya akan dapat terus hidup untuk bertahun-tahun dan bahkan untuk puluhan tahun tanpa suatu revolusi melawan kaum kapitalis. Peperangan telah secara obyektif membuat itu tidak mungkin. Pilihannya ialah atau kehancuran samasekali atau suatu revolusi melawan kaum kapitalis. Demikanlah duduknya persoalan. Demikianlah kehidupan telah mengemukakannya.
Secara naluri, secara emosi, dan karena tarikan, bagian terbesar penduduk Rusia, yaitu kaum proletar dan semi-proletar, yakni kaum buruh dan kaum tani miskin, bersimpati dengan revolusi melawan kaum kapitalis. Akan tetapi, masih belum ada kesadaran yang jelas mengenai ini, dan, sebagai akibatnya, belum ada ketekadan. Mengembangkan ini adalah tugas pokok kita.
Para pemimpin burjuis kecil – kaum intelek, kaum tani berada, partai-partai kaum Narodnik [9] (terhitung kaum Eser) dan kaum Menshevik [10] yang sekarang – dewasa ini tidak menyetujui suatu revolusi melawan kaum kapitalis, dan sebagiannya bahkan merupakan lawan-lawan revolusi yang paling merugikan bagi urusan Rakyat. Kabinet koalisi merupakan semacam “percobaan” yang akan membantu Rakyat sebagai keseluruhan untuk dengan kecepatan istimewa membebaskan diri dari ilusi persetujuan burjuis kecil dengan kaum kapitalis.
Kesimpulannya adalah nyata: hanya kekuasaan proletariat yang disokong oleh kaum semi-proletar, dapat memberikan negara suatu kekuasaan yang benar-benar kuat dan benar-benar revolusioner. Kekuasaan itu akan benar-benar kuat, karena ia akan didukung oleh mayoritas Rakyat yang kokoh dan sadar klas. Ia akan kuat sebab sebagai dasarnya tidak akan lagi, karena keharusan yang terpaksa, suatu “persetujuan” yang tidak stabil antara kaum kapitalis dengan kaum pemilik-kecil, antara kaum milyuner dengan burjuasi-kecil, antara Konowalov-Konowalov dan Syingaryev-Syingariyev dengan para Cernov [11] dan Tsereteli.
Ia merupakan suatu kekuasaan yang sungguh-sungguh revolusioner, karena ia adalah satu-satunya yang mampu memperlihatkan kepada Rakyat, bahwa pada saat ketika penderitaan yang tak terkatakan dikenakan atas massa, kekuasaan itu tidak akan berhenti dengan ketakutan di dadapan laba-laba kapital. Ia akan merupakan suatu kekuasaan yang sungguh-sungguh revolusioner, sebab ia akan merupakan satu-satunya kekuasaan yang mampu membangkitkan dan mndorong natusiasme revolusioner massa dan melipat gandakannya dengan sepuluh kali, ketika massa itu akan melihat, mengalami dan merasakan setiap hari dan setiap jam, bahwa kekuasaan itu percaya pada Rakyat, dan tidak takut akan mereka, bahwa ia membantu yang miskin untuk memperbaiki nasibnya sekarang juga, bahwa ia membuat kaum kaya memikul bagian yang sama dari beban berat penderitaan Rakyat.
Kita menyetujui suatu kekuasaan revolusioner yang kuat.
Kita menyetujui kekuasaan revolusioner yang kuat, satu-satunya kekuasaan yang mungkin dan satu-satunya yang dapat diandalkan.
Pravda No. 50,
19 (6) Mei 1917.
Keterangan:
9. Yang dimaksud Lenin dengan partai-partai kaum Narodnik ialah partai-partai burjuis-kecil – kaum Enser, kaum Sosialis-Kerakyatan dan kaum Trudowik.
Kaum Sosialis-Kerakyatan – angota-anggota partai Sosialis Rakyat Kerja yang burjuis kecil yang memisahkan diri dari sayap-Kanan dari partai kaum Sosialis-Revolusioner dalam tahun 1906. Kaum Sosialis-Kerakyatan tampil untuk membuat blok dengan kaum Kadet. Lenin menamakan mereka kaum “Sosial-Kadet”, “kaum oportunis filistin”, “kaum Menshevik Enser”, yang goyang antara kaum kadet dan kaum Enser. Sesudah Revolusi Burjuis-Demokratis bulan Pebruari 1917 “kaum Sosialis Kerakyatan” meleburkan diri dengan kaum Trudowik, secara aktif menyokong kegiatan Pemerintah Sementara burjuis, wakil-wakilnya masuk ke dalam Pemerintah itu.
Kaum Trudowik (Grup-Kerja) – sebuah grup kaum Demokrat burjuis-kecil di dalam Duma-Duma Negara, yang terdiri dari kaum tani dan kaum intelek yang berhaluan Narodnik, yaitu suatu aliran ideologi politik di Rusia yang menyatakan seolah-olah revolusi Sosialis dapat dilaksanakan oleh pemilik-kecil petani dan yang mengingkari peranan pimpinan klas buruh dalam gerakan revolusioner. Di dalam Duma kaum Trudowik goyang antara kaum Kadet dan kaum Sosial-Demokrat revlusioner. Sesudah Revolusi Burjuis-Demokratis Pebruari mereka mencerminkan kepentingan kaum tani kaya dan secara aktif menyokong Pemerintah Sementara burjuis.
10. Kaum Menshevik – aliran oportunis dalam Sosial-Demokrasi Rusia, salah satu aliran dari oportunisme internasional. Terbentuk dalam Kongres II PBSDR (tahun 1903); dalam pemilihan Badan-Badan Central Partai kaum pemihak Lenin telah memperoleh mayoritas suara yang dinamakan kaum Bolshevik (artinya kaum mayoritas), sedangkan kaum oportunis tetap berada dalam minoritas dan dinamakan kaum Menshevik (artinya kaum minoritas) Kaum Menshevik tampil menentang program revolusioner Partai, menentang hegemoni proletariat di dalam revolusi, menentang persekutuan klas buruh dan kaum tani, dengan menganggap bahwa tugas klas buruh dalam revolusi burjuis-demokratis adalah menyokong burjuasi liberal. Pada tahun 1917 wakil-wakil kaum Menshevik masuk ke dalam Pemerintah Sementara burjuis; setelah kemenangan Revolusi Sosialis Oktober Besar kaum Menshevik ikut serta dalam perjuangan kontra-revolusioner melawan kekuasaan Sovyet.
11. Konowalov, A.I. – industrialis tekstil yang terbesar di Rusia. Sesudah Revolusi Burjuis Demokratis Pebruari menjabat sebagai Menteri Urusan Perdagangan dan Industri, kemudian menjadi wakil Perdana Menteri dalam Pemerintah Sementara burjuis.
Syingaryev, A.I. – seorang Kadet, salah seorang pemimpin fraksi Kadet di dalam Duma Negara, sesudah Revolusi Burjuis-Demokratis Pebruari menjadi Menteri Urusan Pertanian dalam susunan pertama dan Menteri Urusan Keuangan dalam susunan kedua Pemerintah Sementara burjuis.
Tjernov, W.M. – salah seorang pemimpin dan teoritikus partai kaum Enser. Dalam bulan-bulan Mei-Juli 1917 menjadi Menteri Urusan Pertanian dalam Pemerintah Sementara burjuis dan menjalankan politik represi yang kejam terhadap kaum tani yang sedang merebut tanah-tanah tuan tanah.